TABU SUMATERA News] – Ratusan masyarakat Kelompok Tani yang mengatas Namakan, Kuasa Kelompok Tani, Di Ketuai Misnan dan Benar PA.
Sa’aat sedang bertani ” Bercocok Tanam ” Petani bernama Pratama Perangin-angin, Masyarakat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Mengalami penganiayaan oleh petugas keamanan holdingĀ PTPN II, di lahan tanah ulayat, Kel, Kwala Bingai, Kec. Stabat, Kab. Langkat. Sumatera Utara. masyarakat adat Kesultanan Negeri Langkat Selasa,( 12/4 2023 ).
Berdasarkan informasi didapat, peristiwa tersebut terjadi ketika Pratama Perangin-angin sedang bercocok tanam di lahan tersebut menanam, Coklat dan Kelapa.
Tiba-tiba, petugas keamanan holding PTPN datang dan meminta Pratama Perangin-angin dan kelompok-kelompok tani yang sedang melakukan penamanan di areal lokasi.
Agar segera meninggalkan lahan tersebut. Namun, Pratama Perangin-angin dan puluhan anggota kelompok tani lainnya menolak dan mengklaim bahwa lahan tersebut adalah milik masyarakat adat Kesultanan Negeri Langkat.
Yang berdasrkan Van Consesie kwala Bingai Dari Notaris Deli, W. J. M Michielsen Pada tahun 1872 Dan disahkan pelepasan Hak Keperdataan dari ” Tengku Azihar Machmud Kamal “, Selaku Raja Muda Negeri Langkat, Cucu Dari Sultan Machmud Abdul Djalil Rahmadsah, Sultan Langkat Ke III.
Akibatnya, petugas keamanan holding PTPN yang tidak terima dengan sikap Pratama Perangin-angin dan anggota kelompok tani lainnya, kemudian memukul para petani yang ada di areal lahan, salah satunya Pratama Perangin-angin.
” Saat ini mengalami kesakitan juga luka lebam dan atas kejadian tersebut dilakukan Visum di rumah sakit.
Kelompok Masyarakat Tani bersama pengacara, P. Sembiring melaporkan kejadian ini ke Polres Langkat. Mereka juga meminta agar pihak kepolisian segera melakukan tindakan hukum terhadap petugas keamanan holding PTPN yang melakukan penganiayaan ” diduga Anarkis itu – Red”.
” Misnan Ketua Projo Langkat, juga sekaligus Kelompok Kuasa masyarakat, Mendampingi Sekitar “200”, masyarakat tani di lahan tanah ulayat masyarakat adat Kesultanan Negeri Langkat.
” Dan Informasi yang di peroleh Media Ini sampai sekarang, belum ada pernyataan resmi Peltu M yusuf selaku penanggung jawab dari pihak keamanan Holding PTPN terkait kejadian tersebut. Namun, pihak kepolisian akan memulai penyelidikan untuk mengungkap kasus ini secara menyeluruh.Pungkas-Nya. [Red]